Thursday, February 18, 2016

KEHAMILAN REMAJA, DAMPAK, DAN PENANGGULANGANNYA




Adolesens (remaja, pemuda belasan tahun yaitu 10-20 tahun) sebagai masa peralihan antara masa anak sampai dewasa memiliki fisiologi dan psikologi tersendiri, berbeda dengan pada anak dan dewasa.
Remaja di berbagai daerah baik perkotaan maupun perdesaan saat ini menghadapi masalah akibat pengaruh lingkungan dan pengaruh kualitas gizi yang saat ini meningkat kualitasnya, apabila tidak dikontrol akan mengakibatkan masa pubertas yang cepat terjadi mengakibatkan para remaja akan lebih cepat matang dalam seks daripada orang tuanya pada umur yang sama, sehingga harus tetap dalam pengawasan orang tua, karena apabila tidak terkontrol dengan baik maka umur perkawinan cenderung meningkat, dan cara hidup modren saat ini lebih memungkinkan para remaja melakukan hubungan sex bebas dan kemudahan dalam mengakses situs pornografi yang mengakibatkan kerusakan mental remaja saat ini, dan banyak faktor penyebap lain.
Seorang wanita secara biologik, sudah memasuki usia subur beberapa tahun sebelum mencapai umur yang aman untuk kehamilan dan persalinan. Kurun waktu yang paling aman untuk kehamilan dan persalinan adalah 20 – 35 tahun.Demikian pula angka kematian remaja pada waktu hamil dan bersalin 3-4 kali lebih tinggi dibandingkan dengan angka kematian ibu yang berumur 20-35 tahun

Dampak Kehamilan Remaja

a. Dampak Sosial

  • Kehamilan akan menghambat bahkan menghentikan proses pencarian identitas dan sosialisasi sesama remaja.
  • Kehamilan punya dampak negatif terhadap kesejahteraan seorang remaja (putus sekolah dan masa depan kurang menguntungkan
  • Secara psikologi remaja belum matang untuk bertugas mengasuh dan mendididk anaknya. Kehamilan di luar nikah dapat berakhir dengan perkawinan yang ‘terpaksa”, pengguguran kandungan atau pengungsian untuk sementara. Setiap pilihan mempunyai dampak negatif terhadap perkembangan mental-emosional remaja.  

b.  Medis

  • Angka kesakitan (morbidity) dan angka kematian (mortality) ibu dan bayi pada kehamilan remaja 3-4 kali lebih tinggi dibandingkan dengan kehamilan pada wanita berusia 20-35 tahun.
  • Pengalaman bersenggama pada wanita usia muda merupakan faktor utama resiko kanker mulut rahim (Ca. Serviks) di kemudian hari
  • Keracunan Kehamilan yang ditandai dengan bengkak terutama di kaki dan tangan serta tekanan darah tinggi. Bila tidak mendapat pengobatan yang baik dan benar maka dapat menimbulkan kejang-kejang yang pada akhirnya dapat membawa kematian bagi ibu dan bayinya
  • Ketidakseimbangan besarnya bayi dan luasnya panggul ibu. Hal ini akan menyebabkan macetnya persalinan. Bila tidak diakhiri dengan operasi caesar maka keadaan ini dapat menyebabkan kematian bagi ibu dan bayinya.
  • Anak-anak yang dilahirkan oleh ibu yang masih remaja mengalami beberapa masalah antara lain: Perkembangan yang terhambat, Prematur dan Berat badan lahir rendah. Biasanya penyebab utamanya adalah gizi ibu remaja yang 
 Penyulit Kehamilan dan Persalinan pada Kehamilan Remaja 

  • Perdarahan pada kehamilan triwulan pertama dan ketiga.
  • Keracunan kehamilan; pre-eklampsia dan eklampsia (kejang-kejang)
  • Kekurangan darah (anemia)
  • Persalinan lama, sulit dan ketidakseimbangan antara besar janin dan besar panggul ibu. 
 Penanggulangan Kehamilan Remaja

 a. Pencegahan Kehamilan Remaja

  • Bagi Remaja Yang Sudah Menikah Kehamilan Dapat Dicegah Dengan Memakai Alat Kontrasepsi Atau Alat KB.
  • Bagi Remaja Yang Belum Menikah Kehamilan Dapat Dicegah Dengan Cara Menghindarkan Terjadinya Senggama. Remaja Harus Mengisi Waktunya Dengan Kegiatan Yang Akan Menjadi Bekal Hidupnya Dimasa Depan 
  • Masa remaja harus senantiasa diisi dengan kegiatan dalam bidang pendidikan, keterampilan, kepramukaan, olah raga dan kesenian. Dengan demikian remaja dipersiapkan untuk menjadi manusia bertanggung jawab, minimal terhadap dirinya sendiri. 
  • Selama pacaran remaja harus menghindarkan terjadinya percumbuan yang berlebihan. Percumbuan masih dapat dikendalikan dengan baik bila terbatas pada berpegangan tangan, berciuman, dan berpelukan. Biasanya percumbuan akan sulit dikendalikan dan akan berakhir dengan senggama bila tangan sudah mulai masuk ke bawah pakaian.
  b. Pengobatan Apabila Kehamilan Remaja Terjadi

Kehamilan remaja adalah kehamilan resiko tinggi, karena itu harus memeriksakan kehamilan secara intensif. Dengan demikian diharapkan kelainan dan penyulit yang terjadi dapat segera diobati. Akhirnya diharapkan kehamilan dan persalinan dapat dilalui dengan baik dan selamat.
 
  Ada 3 pilihan bagi remaja yang hamil di luar nikah.

  • Segera menikah, maka secara hukum bayi yang dilahirkan mempunyai ibu dan ayah yang syah. Namun perkawinan seperti ini sering berakhir dengan perceraian.
  • Meneruskan kehamilan, tanpa menikah. Biasanya remaja tsb “diungsikan” ke tempat lain sampai anaknya lahir. Setelah lahir anaknya diadopsi oleh keluarganya.
  • Melakukan pengguguran kandungan (abortus).
    Umumnya remaja yang hamil di luar nikah datang untuk abortus, setelah kehamilannya besar, karena :
          - Kurang pengetahuan bahwa dirinya hamil.
          - Takut akan diketahui dan dimarahi orang tua.
          - Takut dikucilkan oleh masyarakat sekitar.
          - Dihantui oleh perasaan telah berbuat dosa sehingga tidak berani mengungkapkan ke orang         lain

Tidak jarang karena hamil yang sudah besar maka permohonan abortus ditolak. Selanjutnya remaja akan pergi ke dukun di mana efek samping dan komplikasi yang membahayakan akan terjadi. Tidak jarang berakhir dengan kematian.

Jelaslah bahwa bila terjadi kehamilan remaja (di luar nikah) maka apapun pilihan atau keputusan yang diambil merupakan pilihan dengan segala kelemahan dan kekurangannya. Namun tidak bisa tidak, remaja dan keluarganya harus menentukan pilihannya.

 
 
 
 

0 comments:

Post a Comment