Friday, January 15, 2016

Cara Sukses Menyusui Bayi Bagi Ibu yang Bekeja


Banyak muncul pertanyaan dibenak ibu yang berkerja, apakah ibu akan tetap bisa bekerja ketika menyusui atau pertanyaan sebaliknya apakah ibu tetap bisa menyusui dan bekerja ? jawabannya Iya. Proses menyusui dapat tetap dilakukan ibu yanng berkerja jika dibekali niat dan persiapan yang matang. Apalagi saat ini pemerintah telah mendukung proses menyusui walau ibu bekerja dengan cara pemerintah menetapkan dalam undang-undang perburuhan telah memberikan hak kepada ibu menyusui mendapatkan kesempatan dalam memberikan asi.
Bayi akan tetap memperoleh manfaat asi, dan ibu dapat tetap bekerja. Kesuksesan proses ini harus di dukung oleh keluarga,khusus nya suami, karena dukungan keluarga akan menambah keyakinan pada ibu bahwa ibu akan mampu melaksanakan proses ini dengan baik.
Meskipun demikian kan tetap ada masalah atau tantangan bagi ibu yang bekerja memberikan asi ekslusif pada anaknya sehingga prosese ini tetap dinilai masih kurang optimal, hal tersebut di sebapkan beberapa hal salah satunya kebijakan perusahaan dalam memberikan waktu cuti yang terlalu pendek, kurangnya dukungan dari tempat kerja untuk memerah asi dan tidak di sediakannya ruangan khusus untuk memerah asi. Sebaiknya ibu yang sedang menyusui mempunyai trik khusus sehingga sukses memberikan asi meskipun sibuk di kantor. Persiapan-persiapan juga harus sudah dilaksanakan sejak masa kehamilan hingga masa nifas dan menyusui. Persiapn tersebut antara lain adalah :
a. Persiapan saat hamil dan persalinan

  • Rencanakan porsi cuti melahirkan lebih lama ketika bayi sudah lahir.
  • Beritahukan rencana Anda untuk tetap memberikan ASI ketika sudah kembali bekerja.
  • Periksa juga apakah ada ruangan yang bisa digunakan untuk memerah ASI.
  • Mintalah dukungan pada rekan-rekan kantor, atasan, dan juga serikat pekerja yang ada.
  • Bergabunglah dengan organisasi/kelompok pendukung ibu-ibu ASI.
  • Belajarlah cara memerah ASI dengan tangan, atau mulai mencari breastpump (pompa ASI) yang sesuai.
  • Pertimbangkan pilihan cara/pekerjaan yang dapat mensukseskan pemberian ASI. Mulai dari pilihan jenis pekerjaan (jika ada) paruh waktu atau penuh waktu.
  • Kemudian pilihan cara pengantaran ASIP, apakah dibawa oleh Anda sendiri ketika pulang kerja, atau menggunakan jasa pengantaran ASIP untuk dikirim ke rumah.
  • Mantapkan komitmen Anda untuk terus memberikan ASI pada sang buah hati, walaupun harus kembali bekerja.
  • IMD secara langsung minimal 1 jam setelah kelahiran.
  • Perbanyak kontak kulit dengan bayi.
  • Istirahat yang cukup, relaks, dan fokuskan diri Anda untuk memantapkan kegiatan menyusui.
  • Tingkatkan pasokan ASI Anda denganmenyusui bayi sesuai dengan pemintaan.
  • Perah ASI di sela-sela setelah menyusui.
  • Hindari pemberian ASIP menggunakan dot, karena berisiko terkena gejala “bingung puting”.
  • Belajar untuk memberikan ASIP kepada bayi dengan menggunakan metode selain dot: cangkir, pipet, sendok kecil, dsb.
  • Pilih dan latih pengasuh bayi yang juga mendukung pemberian ASI.
  • Mantapkan teknik memerah ASI dengan tangan, atau menggunakan pompa ASI.
  • Mulai menabung ASI 1 bulan sebelum mulai masuk kerja. Simpan ASI sesuai dengan tata cara yang benar.
  • Konfirmasikan kembali dengan pihak kantor / atasan anda mengenai rencana Anda untuk tetap memberikan ASI. Serta informasikan jadwal dan lokasi Anda akan memerah ASI.
  • Jika memungkinkan, gunakan 1 hari untuk uji coba meninggalkan bayi di rumah dengan pengasuh, dan Anda melakukan aktifitas perjalanan dari rumah ke kantor dan sebaliknya . Serta aktifitas memerah dan menyimpan ASI di tempat kerja.
  • b. Persiapan ketika sudah kembali bekerja

  • Pertimbangkan untuk kembali bekerja pada hari Kamis, agar lebih mudah bagi Anda dan bayi untuk menyesuaikan ritme baru, karena hari sabtu sudah bisa bersama lagi.
  • Persiapkan segala kebuthan esok hari, pada malam hari sebelumnya.
  • Susui bayi Anda sebelum berangkat ke kantor.
  • Usahakan agar perpisahan dan pertemuan kembali dengan bayi dilaksanakan dalam suasana gembira
  • Perah atau pompa ASI sesuai jadwal menyusu bayi Anda atau minimal dalam rentang waktu 3 jam.
  • Perah atau pompa ASI secara teratur sesuai dengan jadwal dan sebelum payudara Anda terasa penuh.
  • Gunakan cara yang benar untuk menyimpan dan mengangkut ASIP.
  • Pastikan bahwa pengasuh bayi Anda mengeri tata cara pemberian ASIP yang benar.
  • Minta kepada pengasuh bayi Anda untuk tidak memberikan ASIP ketika anda sudah dekat rumah.
  • Susuilah bayi Anda ketika sudah kembali pulang, pada malam hari, di akhir pekan dan setiap saat Anda sedang bersama bayi.
  • Minta dukungan sesama rekan kantor dalam upaya anda untuk terus memberikan ASI.
  • Carilah sesama ibu bekerja yang juga menyusui untuk saling tukar pendapat pengalamam dan saling mendukung
  • 0 comments:

    Post a Comment