Monday, January 25, 2016

Mengatasi dan Penyebap Anak Suka Memukul dan Marah

Memukul adalah suatu perbuatan yang tidak benar, setiap orang tidak diperkenankan memukul orang lain, apapun alasannya. Tangan berfungsi untuk makan, memberi, menulis dan melakuan hal-hal baik lainnya. Jika sampai khilaf memukul orang, seseorang wajib meminta maaf kepada orang yang dipukul. Terapkan aturan yang berlaku dirumah, dan lakukan secara konsisten. Mengkomunikasikan kepada anak tentang perilaku pemukulan sebagai hal yang kurang baik, bisa dilakukan kapan saja, saat bermain, saat menonton tv, saat berkumpul bersama keluarga, untuk menanamkan pemikiran pada anak, bahwa memukul adalah suatu perbuatan yang tidak benar dan membuat sakit orang lain.

Sifat pemarah dan agresif pada anak balita dapat muncul sejak usia dua tahun. Sifat agresif digambarkan sebagai betuk dari marah yang disertai dengan aktifitas fisik seperti memukul, mencakar, menggigit, atau menendang anak lainya, orang dewasa, atau hewan peliharaan. Banyak orang tua yang merasa khawatir karena anaknya menunjukan sifat pemarah dan agresif karena cenderung tidak disukai oleh teman sebaya nya.

Sifat agresif pada balita dapat diredam dan sebagian besar akan menghilang sejalan dengan bertambahnya usia jika ditangani secara bijak. Ayah bunda tidak perlu terlalu khawatir jika sekali-sekali si kecil marah atau memukul. Jika si buah hati terkadang agresif, bukan berarti dia akan menjadi agresif sampai dewasa.

Meski demikian, jika ayah bunda mendapati si kecil mulai bertindak agresif dengan memukul kakak atau anak lain, perlu difahamkan bahwa prilakunya itu salah dan ayah bunda tidak suka. Pada saat yang sama sebagai orang tua, ayah bunda perlu mengajarkan si kecil cara menyalurkan ledakan emosi dan ekspresinya melalui tindakan lain.

Beberapa hal yang menyebabkan si kecil menjadi agresif

  • Si kecil dapat marah atau agresif jika dia menginginkan sesuatu tapi dia merasa kurang di respon oleh orang tuanya.
  • Si kecil belum mengerti bahwa perbuatan memukul, menendang, mencakar, atau menggigit dapat menyakiti dan melukai orang lain.
  • Merasa cemburu, misalnya ketika si kecil punya adik bayi dan dia menganggap ayah bunda lebih memperhatikan adiknya daripada dirinya.
  • Meniru anak lain atau orang dewasa, termasuk dari tontonan di televisi yang mempertontonkan aktivitas kekerasan.
  • Dikritik, dimarahi, dan dihukum terus menerus juga dapat memicu karakter memberontak dan agresif pada si anak.
  • Tidak dapat memahami situasi karena mengalami gangguan fisik seperti gangguan pendengaran.
  • Terlalu lelah atau lapar setelah bermain

Banyak cara yang dapat dilakukan oleh orang tua agar dapat mengatasi permasalahan anak melakukan tindakan tersebut, dan hal yang pasti diketahui oleh orang tua adalah mengetahui penyebap anal melakukan tindakan itu, salah satu cara untuk Mengatasi anak memukul dengan tehnik:

1. Jangan Memarahi Anak dengan Hukuman Fisik
Bagi sebagian orangtua, memukul merupakan tindakan yang tepat untuk mendisiplinkan si kecil dengan pemahaman Memukul atau menampar anak adalah cara sederhana agar dia mau mengerti, padahal itu cara yang kurang tepat. Namun, memukul balik bisa membuat anak menjadi bingung karena Anda menasihati mereka untuk jangan memukul tetapi anda melakuakan dengan cara yang sama. Akan lebih baik bila Anda memperingatinya dengan tegas serta memberikan dia konsekuensi yang mendidik.

2. Cari Tahu Apa Pemicunya
Tentunya cara yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan anak dapat berbeda, disesuaikan oleh sifat, maupun penyebap anak melakukan kesalahan itu, dengan memahami penyebap atau faktor penyebap diharapkan permasalahan anak akan segera teratasi, apabila orang tua sangat merasa cemas akan sikap anak, dapat melakukan konsultasi.
Bila anak Anda sering memukul, perhatikan apa pemicu sebenarnya. Apakah dia melakukan itu karena lelah, bosan, lapar, atau marah? Selain itu, bisa jadi dia juga terpengaruh oleh lingkungan keluarga atau sekelilingnya. Untuk mengatasi hal ini, coba perhatikan anak saa bermain lalu amati reaksinya terhadap anak-anak lain. Pastikan kalau dia tidak memukul, terutama ke wajah. Cara ini bisa membantu Anda mengurangi sikap anak yang suka memukul.

3. Ajarkan Anak Cara Berkomunikasi yang Baik
Banyak anak malakukan tindakan marah atau memukul hanya karena satu alasan dia tidak paham bagaimana mengkomunikasikan keinginanya kepada orang tua. Baik keinginan untuk diperhatiakan atau kasih sayang yang lebih dari orang yang disayanginya. Dalam kebanyakan kasus, anak-anak sebenarnya tidak memukul orangtua karena marah atau frustasi, tapi karena mereka ingin mendapatkan perhatian lebih dari Anda. Kunci untuk mengubah perilaku buruk tersebut dengan menunjukkan cara berkomunikasi yang baik. Sebagai contoh, kalau anak Anda kesal, lalu memukul, sebaiknya Anda cepat merangkul serta memeluknya. Beritahukan bagaimana cara menepuk lengan atau wajah dengan lembut. Ingat, mengubah kebiasaan si kecil memang butuh kesabaran.

4. Menjalin Hubungan  dan Komunikasi yang Menyenangkan
Beberapa anak memiliki kebiasaan alami untuk menggunakan tangan mereka sebagai alat komunikasi. Maka dari itu, Anda perlu mengajari mereka dengan membuat komunikasi yang menyenangkan. Misalnya, begitu dia ingin memukul, cepat intervensi dengan menggerakkan tubuh dan katakan 'ayo tos'. Hal itu akan membuat si kecil bingung, bisa jadi tersenyum dan tidak menjadi melakukannya. Cara ini dapat mengurangi kebiasaan buruk anak Anda seiring berjalannya waktu.

5. Sediakan Banyak Waktu untuk Anak Anda
Luangkan waktu yang banyak agar bisa mengubah kepribadian si kecil. Sering-seringlah memeluk serta mengajak mereka bermain agar dia semakin dekat dengan Anda. Ajarkan dia menggunakan tangan secara lembut hingga anak benar-benar bisa mempraktekannya.


0 comments:

Post a Comment